banner 400x130

BEM FH Unila Gelar Diskusi Publik Memperjuangkan Kebebasan Akademik di Perguruan Tinggi

banner 120x600

BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung (BEM FH Unila) kembali mengukuhkan komitmennya dalam memperjuangkan kebebasan akademik di lingkungan perguruan tinggi.

BEM FH Unila menggelar Diskusi Publik bertajuk “Pentingnya Memperjuangkan Kebebasan Akademik di Perguruan Tinggi” sebagai bagian dari upaya untuk mengedukasi dan memberikan wadah berdiskusi kepada mahasiswa dan masyarakat umum.

Diskusi publik berlangsung di Gedung A Auditorium Prof. Abdulkadir Miyhammad FH Unila, Jumat, 22 September 2023. Acara menarik perhatian banyak pihak.

Taufik Basari.

Diskusi dihadiri Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari (Tobas), KIKA Chapter Lampung Dodi Faedulloh, Akademisi FH Unila Budiono, Wakil Rektor III Unila Anna Gustiana Zainal, dan aktivis-aktivis kampus serta mahasiswa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Dalam diskusi ini, para pembicara utama, Taufik Basari sebagai Aktivis HAM, membahas secara mendalam tentang pentingnya kebebasan akademik dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas dan berintegritas.

Tobas menekankan bahwa kebebasan akademik adalah pondasi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi.

“Membangkitkan lagi semangat untuk marwah dari kampus yaitu dengan kebebasan akademik. Kebebasan berbicara dan kebebasan berpendapat untuk adu gagasan,” ucap Tobas.

Tobas berharap apa yang terjadi kemarin hari yang dimana itu menjadi keprihatinan banyak pihak. Tidak hanya kepada pengurus dan para aktivis BEM di kampus masing-masing, tetapi keseluruhan mahasiswa harus merasa gelisah dan para dosen pengajar hingga masyarakat.

“Mahasiswa, dosen pengajar dan masyarakat harus memiliki rasa gelisah karena kita tetap akan menampilkan kampus sebagai gudangnya gagasan, gudangnya ide, dan tempatnya menguji pikiran,” tuturnya.

PJ Ketua BEM FH Unila Trinivo mengungkapkan,  pihaknya ingin menggerakkan kesadaran akan pentingnya kebebasan akademik di perguruan tinggi.

“Ini bukan hanya tentang hak mahasiswa untuk berpendapat, tetapi juga tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan keadilan dalam pendidikan,” ujarnya.

Diskusi ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan ide-ide mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menjaga kebebasan akademik.

Diakusi merupakan langkah konkret BEM FH Unila dalam mendukung upaya menjaga dan meningkatkan kebebasan akademik di perguruan tinggi, yang dianggap sebagai salah satu pilar penting dalam menjaga kualitas pendidikan tinggi yang merata dan berkualitas tinggi. Semangat perjuangan ini diharapkan akan menginspirasi perguruan tinggi lainnya untuk melakukan hal serupa.(hen)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *