TANGGAMUS (KANDIDAT) – Aparatur pekon Pampangan, kecamatan Cukuh Balak, diduga melakukan pemotongan bantuan BLT DD dan juga PKH. Pemotongan tersebut terjadi pada tahun 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu penerima bantuan, yang ingin praktek curang tersebut dihentikan di pekonnya. Dikatakannya bahwa, pemotongan tersebut dilakukan terang-terangan saat penerima bantuan melakukan pengambilan
” Jadi ya itu terang-terangan, kami dapat Rp. 900.000,- lalu diminta Rp. 100.000,- ke setiap penerima bantuan,” katanya belum lama ini.
Lebih lanjut dikatakanya bahwa, dalih dari pihak pekon dana yang dipotong tersebut akan dibagikan kepada warga yang tidak mendapatkan bantuan.
” Kan tidak mungkin mau dibagi, dibagi ke siapa ? dan kalaupun ke warga tentunya ya bukan hak mereka,” ujarnya.
Tak hanya BLT DD, namun juga ada pemotongan pada penerima bantuan lain.
” PKH atau apa itu yang abil dikantor pos, baru keluar antor pos aja udah diminta, bahasanya minta pengertiannnya atas inilah, itulah,” tambahnya.
Pihaknya berharap, praktik licik ini tidak lagi terjadi pada tahun 2023 ini, dan dirinya meminta APH untuk turun tangan jika memang aparat pekon tetap berbuat kriminal.
Sementara kepala pekon Pampangan tidak merespon, saat dimintai keterangan terkait dugaan pungli yang terjadi di pekonnya. meskipun pesan konfirmasi yang kami kirimkan sudah dibaca. (RED)
