BANDARLAMPUNG (KANDIDAT) – Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung (Unila) bekerja sama dengan Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI) mengadakan Seminar Ilmiah dan Kongres XXVII. Kegiatan diselenggarakan di Hotel Horison, Bandarlampung, Kamis, 27 Juli 2023.
Acara yang bertema “Modern Plant Pathology for Sustainable Agriculture” dibuka oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Seminar dan kongres ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu, 27-29 Juli 2023
Seminar ilmiah ini merupakan hasil kerja sama antara FP Unila dan PFI. Tujuannya yakni sebagai sarana untuk bertukar pikiran dan informasi ilmiah terbaru, khususnya ilmu penyakit tumbuhan. Acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-58 Unila.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono menyampaikan, penyakit tanaman menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi petani dalam kegiatan budidaya tanaman. Saat ini terdata, kerugian yang ditimbulkan dapat mencapai kurang lebih 30%.
Oleh karena itu, semua pihak termasuk akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan, harus bersatu untuk memberikan ide, masukan, inovasi teknologi, dan dukungan finansial terkait pencarian metode sebagai solusi untuk meningkatkan produksi tanaman budidaya.
“Penyakit tanaman akan selalu berubah dan berkembang dinamis mengikuti setiap kegiatan budidaya yang dilakukan petani. Oleh karena itu kita harus menaruh perhatian terhadap permasalahan penyakit tanaman agar keberlangsungan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia tetap terjaga,” ujarnya.
Selanjutnya Ketua PFI Pusat Dr. Ir. Joko Prasetyo, M.P., menyampaikan, perkembangan teknologi saat ini mendorong integrasi antara teknologi dan keahlian manusia, termasuk dalam bidang termasuk pertanian dan fitopatologi.
Hal ini dapat mendorong pengembangan sistem pertanian yang lebih efisien, fleksibel, dan berkelanjutan.
Ia juga menyampaikan, perkembangan teknologi yang semakin maju di bidang pertanian dapat menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk mendeteksi penyebaran hama dan penyakit pada tumbuhan.
Gubernur Lampung saat membuka kegiatan berharap, seminar ilmiah ini dapat memberikan kontribusi nyata untuk menyelesaikan permasalahan pertanian dan petani di Indonesia, khususnya Provinsi Lampung, untuk mewujudkan petani yang berjaya.
Seminar ini diikuti 284 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, terdiri dari 126 pemakalah dan 147 nonpemakalah. Selain itu seminar ilmiah ini menyelenggarakan beberapa perlombaan seperti lomba cepat tepat, lomba karya tulis ilmiah, lomba poster, dan lomba fotografi yang diikuti perwakilan mahasiswa di Indonesia.
Acara ini turut dihadiri Kepala Pusat Standarisasi Instrumen Perkebunan Ir. Syafaruddin, Ph.D., direktur Sungai Budi Grup, dekan FP Unila, dan para ketua Komda PFI dari seluruh Indonesia. (**)