BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Harta kekayaan Hamid Heriansyah Lubis Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Tanggamus dalam lima tahun terakhir mengalami Penambah yang cukup signifikan.
Dikutip dari halaman Website Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), menjabat sebagai sekda rupaya diduga menjadikan Hamid Lubis menjadi semakin kaya.
Dilihat dari laporan perodik tahun 2016 saat dirinya masih menjabat sebagai kepala dinas perhubungan kabupaten Tanggamus, Hamid Lubis hanya memiliki kekayan senilai Rp. 212.000.000.
Lalu dilaporan periodik 2017, harta kekayaannya sudah mulai bertambah, menjadi Rp. 1.154.880.000. Saat itu dirinya tengah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan.
Selanjutnya pada periodik 2018, Mantan kepala dinas perhubungan ini melapor harta kekayaannya menjadi Rp. 1.156.880.00 hanya bertambah dua ratus juta dari tahun sebelumnya. Saat ini dirinya sudah menjabat sebagai Sekda kabupaten Tanggamus.
Ditahun 2019 harta kekayaan Hamid mengalami kenaikan tidak sampai seratus juta menjadi Rp. 1.236.162.100.
Lalu pada tahun 2020 harta kekayaan pecinta motor vespa ini menjadi Rp. 1.612.192.600.
Dan di tahun 2021 ada penambahan yang cukup signifikan, menjadikan harta kekayaannya senilai Rp. 2.413.353.400. Lalu ditahun 2022 menjadi Rp. 3.174.094.948.
Jika kita hitung sejak awal menjabat hingga saat ini, harta kekayaan sekda tanggamus bertambah tidak kurang dari Rp. 2.000.000.000, hal tersebut tentu sangat wajar, mengingat tunjangan kinerja sekda Tanggamus yang kabarnya mencari Rp. 75.000.000 juta rupiah perbulan.
Ditahun 2022, dengan total kekayaan mencapai Rp. 3.174.094.948, Hamid melaporkan memiliki 5 bidang tanah dan bangunan di kota Bandar Lampung dengan nilai Rp. 2.750.000.000.
Lalu memiliki tiga unit mobil dan enam unit sepeda motor dengan total nilai Rp. 338.000.000. Dan juga memiliki ka senilai Rp. 86.094.948.
Diberitakan sebelumnya, beredar Vidio yang memperlihatkan sekda Tanggamua tengah menyawer salah satu pegawai dilingkungan pemkab Tanggamus yang tengah bernyanyi.
Kegiatan saweran tersebut dikatakan merupakan rangkaian perlombaan HUT RI Ke-78. Namun hal tersebut dianggap menciderai perasaan masyarakat kabupaten Tanggamus, karena saat ini pemkab Tanggamus tengah mengalami defisit anggaran.
Maka Pergerakan Masyarakat Analis Kebijakan (Pematank) menyebutkan besarnya tunjangan kinerja (tukin) sekda Tanggamus tidak sesuai dengan kinerja.
Sampai dengan berita ini diterbitkan Hamid Heriansyah Lubis Sekda Tanggamus belum memberikan tanggapan, atas konfirmasi yang dikirimkan. (RED).