banner 400x130
Metro  

Mesuji Panen Musim Gadu Surplus 87,121 Ton Beras, Terdeteksi Ada 164 Hektare Potensi Gagal Panen

banner 120x600

MESUJI (KANDIDAT) – Kabupaten Mesuji surplus produksi gabah kering panen (GKP) pada musim tanam kedua (gadu) tahun 2023. Total sebanyak 170.518 ton GKP. Bila dikonversi menjadi beras menjadi 107.420 ton beras.

Padahal, kebutuhan beras penduduk kabupaten di ujung Lintas Timur Pulau Sumatera itu hanya sebanyak 20.299 ton beras per tahun. Dengan asumsi 87,24 kg/kapita/tahun dikalikan dengan 232.685 jiwa penduduknya.

“Maka Kabupaten Mesuji malah terjadi surplus beras sebanyak 87.121 ton,” ucap Kepala Dinas Pertanian Mesuji Pariman pada Selasa, 12 September 2023.

Menurut Pariman, kesuksesan tersebut lantaran dilakukannya percepatan musim tanam gadu sebagai uoaya antisipasi dampak El Nino.

“Musim tanam.gadu sudah dimulai pada April sampai dengan Juli 2023. Luas tanam sebanyak 30.088 hektare dari luas lahan 30.611 hektare,” ujarnya.

Kata Pariman, El Nino menyebabkan turunnya curah hujan di wilayah Indonesia. Hal itu bisa memicu kekeringan, yang bisa berdampak.pada sub sektor tanaman pangan, khususnya padi pasa masa vegetatif. Akibatnya, pertumbuhan padi terhambat, bahkan bisa sampai gagal panen (puso).

Beruntung karena percepatan musim tanam gadu, DinasPertanian merilis bahwa stok pangan di Mesuji mengalami surplus beras.

 

Pariman menyebutkan bahwa samoai dengan 31 Agustus 2023, telah panen padi dengan luasan lahan 18.797 hektare. Pada September ini, akan panen seluas 10.379 hektare.

Meski demikian, diakui Pariman ada lahan seluas 164 hektare di enam desa berpotensi gagal panen. Kesemuanya terdapat di Kecamatan Rawa Jitu Utara. Keenam desa itu adalah Panggung Rejo, Sidang Makmur, Way Puji, Sidamg Iso Mukti, Sisang Sido Rahayu, dan Sidang Muara Jaya.

“Keenam desa tersebut berada di Kecamatan Rawa Jitu Utara. Mereka terancam gagal panen akibat kekeringan dan air yang tersedia sudah payau, tidak memungkinkan lagi dimanfaatkan untuk mengairi tanaman padi,” tutur Pariman.

 

Untuk diketahui, petani padi Kabupaten Mesuji telah melaksanakan dua kali tanam dan dua kali panen. Yaitu,  musim rendeng dan musim gadu. Sehingga, dimungkinkan Surplus Beras di Kabupaten Mesuji ada setidaknya 194.541 ton beras dalam satu tahun.

Penjabat Bupati Mesuji Sulpakar menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Mesuji melakukan persiapan untuk menghadapi dampak El Nino, setelah melaksanakan rapat bersama Forkopimda dan seluruh jajaran Pemkab Mesuji di Balai Desa Mulya Agung pada Kamis, 7 September 2023..

“Kami segera membentuk tim untuk menanggulangi dampak El Nino di Kabupaten Mesuji,” kata Sulpakar.

Kekeringan di beberapa wilayah di Mesuji telah terjadi dan tentunya ini akan berpengaruh terhadap kebutuhan air bersih di kalangan masyarakat.

“Kita akan segera melakukan pendistribusian air bersih untuk membantu dan meringankan beban masyarakat yang kesulitan air bersih,” ujarnya.

Ia berharap semua sektor bergerak bersama untuk menanggulangi masalah ini. Baik pihak pemerintah maupun swasta dengan memberikan peran aktif di masyarakat.

“Karena pada saat-saat seperti inilah masyarakat membutuhkan pertolongan dan bantuan. Kehadiran kita di tengah masyarakat sangat dinantikan untuk mengatasi persoalan dampak dari fenomena El Nino ini,” ujar Sulpakar.(red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *