banner 400x130
Metro  

Musim Kemarau, Petani Metro Diimbau Tanam Palawija 

banner 120x600

METRO, (KANDIDAT)- Memasuki musim kemarau, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro mengimbau masyarakat petani untuk menanam palawija pada lahan persawahannya.

 

Hal tersebut disampaikan Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno. Menurutnya, penanaman palawija pada musim kemarau sebagai bentuk antisipasi kerugian yang dialami petani jika menanam padi.

 

Dirinya menyebut bahwa sumber air dari irigasi telah berhenti mengalir sejak tanggal 1 September 2024. Sehingga sumber air yang dapat dimanfaatkan petani hanya yang berada di embung dan juga sungai.

 

“Untuk musim kemarau ini memang jadwal irigasi per 1 September sudah ditutup, lalu usaha-usaha yang kita lakukan adalah untuk memanfaatkan secara maksimal embung lalu aliran sungai yang ada serta pemanfaatan sumur-sumur bor yang sudah ada di Kota Metro,” kata dia saat dikonfirmasi awak media, Rabu (4/9/2024).

 

Heri menerangkan, di Kota Metro terdapat 11 titik embung dan 50 titik sumur bor yang dapat dimanfaatkan petani untuk mendapatkan air guna memenuhi kebutuhan air tanamannya.

 

“Di Metro ada sekitar 11 titik embung yang bisa dimanfaatkan, sumur bor ada lebih dari 50 titik. Untuk air sungai disebut menggunakan Alkon, bagian Gapoktan sudah mendapatkannya dari bantuan pemerintah provinsi dan pusat,” ucapnya.

 

Dirinya mengaku telah menyampaikan anjuran ke seluruh petani di Kota Metro agar dapat melakukan penanaman palawija. Hal tersebut lantaran jadwal penanaman padi baru dimulai 1 Desember 2024 mendatang.

 

“Petani yang bisa melakukan budidaya adalah daerah-daerah yang dekat dengan sungai dan sumber-sumber air,” jelasnya.

 

“Kami menganjurkan para petani untuk menanam sayuran yang kita panen serta palawija. Untuk tanaman padi nanti dimulai 1 Desember,” sambungnya.

 

Ia bahkan menyampaikan bahwa ketika sumber air dari irigasi ditutup, maka Petani dalam satu bulan kedepan tidak akan mendapat air.

 

“Kalau air dari sungai begitu nanti air dari irigasi berhenti, sekitar 1 bulan petani sudah tidak dapat air lagi dari irigasi,” ungkapnya.

 

Sementara terkait dengan sampah yang marak ditemukan di jaringan irigasi, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

 

Selain itu, DKP3 Kota Metro juga mengaku telah memasang jaring penghalang sampah pada setiap jalur air di Metro.

 

“Soal jaringan irigasi yang tersumbat oleh sampah di beberapa tempat kita sudah imbau, pada tingkat RT dan RW untuk tidak buang sampah sembarangan. Lalu di pintu-pintu air kita pasang jaring untuk menjaring sampah,” bebernya.

 

“Kita pasang jaring itu supaya lebih mudah membersihkannya dan mudah mengangkat sampahnya. Untuk volume sampah saya tidak pernah hitung,” tandasnya. (Man)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *