BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Masyarakat Lampung sangat antusias mengurus persyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai calon pegawai neegri sipil (CPNS). Di antaranya adalah Surat Keterangan Sehat (SKS) dan Surat Keterangan Bebas Narkoba/Napza (SKBN) dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Rajabasa, Kota Bandar Lampung.
Sayang, Rumah Sakit Bhayangkara membatasi pelayanan dari pemohon SKS dan SKBN sebanyak 100 per hari kerja. Penyebabnya, saat ini RS Bhayangkara sedang tahap pembangunan gedung utama. Sehingga pelayanan di Medical Check Up (MCU) harus dialihkan ke gedung Instalasi Forensi.
Dari pantauan Harian Kandidat di RS Bhayangkara, bemar adanya. Gedung MCU di bagian depan yang tergabung dengan gedung utama sedang dalam pembanguan. Sehingga ,pelayanan pemohon SKS dan SKBN dialihkan ke bagian belakang RS Bhayangkara, sebelahkan kanan. Atau berdampingan gedung Hemodilisa atau biasa disebut temoat terapi pencucian darah bagi pasien yang bermasalah dengan ginjalnya.
Sugiatno, ataf dokter RS Bhayangkara mengatakan, karena pembangunan gedung utama sehingga hanya bisa melayani 100 orang setiap hari kerja.
“Biasanya di MCU, di depan. Karena adanya pembangunan gedung, maka kita alihkan ke sini sementara dan juga di sini kita batasi (pelayanan),” katanya pada Rabu, 27 September 2023.
Tampak antrean pemohon SKS dan SKBN. Tim yang melayani SKS dan SKBN pun menyediakan tenda di deoan gedung Instalasi Forensik untuk menunggu giliran pemeriksaan kesehatan.
Sejak pagi pukul 08.00 hingha 12.00 WIB, tim kesehatan kerja keras memberikan pelayanan yang celat dan efesien kepada para CPNS. Laku, tim memproses surat sedari pukul 13.00 hingga 14.00.
Adapun syarat untuk mendapatkan suket bebas narkoba dan kesehatan hanya mendaftarkan diri dan menunjukkan foto copy KTP dan yang bersangkutan wajib hadir. Kemudian melakukan pengecekan tensi darah, pengukuran tinggi badan, berat badan untuk kesehatan.
Selanjutnya, untuk bebas narkoba seperti pada umumnya dilakukan melalui tes urine.
“Untuk biaya tes kesehatan dan bebas narkoba itu hanya dikenakan biaya paket sebesar Rp300.000. Jika hanya bebas narkoba dikenakan biaya Rp270.000 dan jika hanya kesehatan Rp45.000,” ujar Sugiatno menjelaskan.
Pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu tahap krusial dalam seleksi CPNS. Para calon harus membuktikan bahwa mereka dalam keadaan sehat fisik dan mental yang memadai untuk menjabat dalam pelayanan publik.
“Semenjak dibukanya pendaftaran CPNS 2023 ini. Dari hari selasa minggu kemarin belum adanya terlihat peserta CPNS terkena narkoba, masih aman,” katanya melanjutkan.
Seorang pemohon SKS dan SKBN, Gustav mengungkapkan perasaannya. “Karena saya telat, agak siangan ke sininya jadi sudah dibatasi antreannya hanya melayani 100 orang saja. Jadi saya mau ke Rumah Sakit lainnya,” ucapnya.
Gustav sangat berharap bisa lulus seleksi CPNS tahun ini. Oleh karena itu, ia tidak ingin ada masalah dengan persyaratan, bahkan mengenai kesehatan dan administrasi. Antusiasnya sangat semangat walaupun di rumah sakit Bhayangkara dibatasi.
Pemeriksaan kesehatan dan bebas narkoba menjadi salah satu langkah yang penting dalam upaya pemerintah untuk memastikan bahwa CPNS yang terpilih adalah individu yang sehat secara fisik dan mental serta bebas dari penggunaan narkoba yang berbahaya. Ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memerangi penyalahgunaan narkoba di Indonesia.(hen)