BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Pedagang Kaki Lima (PKL) diduga menjadi korban dugaan pungutan liar (Pungli) di Pekan Raya Lampung (PRL) 2023 di PKOR Way Halim, Kota Bandar Lampung. Pungutan yang diminta mencapai Rp2 juta.
Seorang pedagang bakso pada Minggu malam, 8 Oktober 2023, mengungkapkan bahwa dirinya kecewa terhadap pungutan yang besar di acara PRL 2023 di ujung masa jabatan Gubernur Lampung.
Ia mengatakan bahwa pungutan sewa lapak di PRL sangat besar, dan pihak yang mengenakan biaya tidak memberikan fleksibilitas pembayaran yang memadai. Mereka bahkan memaksa pembayaran harus dilakukan pada malam yang sama.
“Saya baru mulai berjualan malam ini, tapi sudah diminta untuk membayar sewa lapak dua juta (rupiah) pada malam ini juga. Orangnya seperti preman, mas. Rambut gondrong, berkumis, dan berjenggot pakai (radio) HT (handy talky), ” katanya.
Walaupun ia mencoba meminta keringanan, pihak yang mengenakan biaya tidak memberikan toleransi dan mengancam akan membongkar lapak jika tidak segera dibayarkan.
“Saya harus mencari pinjaman karena saya perlu membayar sewa lapak ini,” ujarnya.
Ia merasa terpaksa menerima biaya yang berat karena berjualan di pameran seperti ini adalah sumber penghasilan utamanya. Ia tidak memiliki alternatif untuk berjualan di luar pameran, seperti di pinggir jalan atau di rumah.
“Ini adalah satu-satunya sumber penghasilan saya, dari satu pameran ke pameran lain,” katanya melanjutkan.
Tidak hanya itu. Selain biaya sewa lapak yang mahal, biaya parkir juga sangat tinggi, mencapai Rp10 ribu untuk sepeda motor, dan Rp30 ribu untuk mobil.
Irwan, pengunjung PRL dari Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, menuturkan bahwa biaya parkir itu sangat mahal untuk acara resmi seperti ini.
“Menurut saya, biaya parkir seperti ini terlalu mahal, terutama karena ini adalah acara resmi, tetapi biaya parkirnya tidak sesuai,” ujarnya.
Sementara itu , Head Office PRL 2023, Mico Periyando saat dikonfirmasi belum merespon pesan WhatsApp yang dikirim kan ke nomer 0852- 7946- XXXX meski terkirim.
Terpisah kepala UPT PKOR Heris saat dikonfirmasi menjelaskan jika semua pengelolaan kegiatan saat PRL ditangani oleh Apindo Lampung.
“Semua apindo mas, baik PKL, parkir, kebersihan, keamanan. Untuk jelasnya tanya apindo aja langsung mas,” katanya. (vrg)