BANDAR LAMPUNG (KANDIDAT) – Sudah dua bulan terakhir harga beras makin naik. Alhasil, para pedagang sedikit mendapatkan stok beras karena harga kian naik, dan keuntungan pun menjadi sedikit.
Menurut Elly, pedagang warung di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung, sudah satu bulan ini mengurangi stok barang di warung. Tdak hanya beras berkualitas yang naik tetapi beras kualitas rendah pun turut naik.
“Ibu yang biasa jual beras itu 60 sekarang 70 yang beras 5 kilogram, jadi stok saya sedikit aja takut nggak laku,” ucap Elly yang berdagang sudah puluhan tahun (17/9)
Pengurangan stok beras sangat berpengaruh omzet sehari-harinya. Elly mengatakan pembelinya beralih ke beras bulog lantaran harganya sekarang seperti harga beras berkualitas normal walaupun harga beras bulog turut naik.
Hal serupa yang dialami Buyung, grosir beras Pasar Tempel Way Halim yang mengalami penurunan stok. Biasanya ia menyetok 2 ton lebih beras, kini ia hanya menyetok 1 ton.
“Saya cuma nyetok 1 ton beras aja. Dari biasanya harga beras Rp105 ribu yang 10 kilo sekarang menjadi Rp135 ribu, itupun dari Bulog beras yang berkualitasnya,” ujarnya menjelaskan.
Harga beras kian naik di faktorkan oleh alam, yang dimana sekarang masih di fase musim kemarau jadi besar kemungkinan para petani kekurangan pasokan air buat tanaman.
“Kayaknya karena kemarau ini jadi kurang irigasi pasokan air untuk petani sawah di tambah juga saat-saat ini kita menghadapi pemilu,” katanya.(hen)
