HARIANKANDIDAT.CO.ID - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung menyoroti maraknya aktivitas tambang ilegal yang masih beroperasi di Provinsi Lampung meski telah disegel oleh pemerintah. Salah satu lokasi yang menjadi perhatian utama adalah tambang galian di kawasan UD Sumatra Baja, Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan kajian dan observasi HMI, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung telah menyegel tambang di lokasi tersebut. Namun, berdasarkan dokumentasi lapangan, aktivitas tambang dilaporkan masih berlangsung hingga tanggal 15 Mei 2025, meski telah dinyatakan ditutup sejak 7 Mei 2025.
"Ini mencerminkan lemahnya penegakan hukum dan pengawasan dari pihak berwenang," Ungkap Ahmad Rizki Rinanda.
Tak hanya satu, DLH Lampung juga disebut telah menyegel dua lokasi tambang galian lainnya di Jalan Alimudin Umar, Campang Raya. Kedua tambang tersebut diketahui milik seseorang bernama Singsing, dan dikelola oleh dua individu bernama Adi Irawan dan Yadi.
Hmi menyayangkan fakta bahwa penyegelan tidak serta-merta menghentikan aktivitas pertambangan. Mereka menyebut fenomena ini sebagai bukti ketidaktegasan pemerintah daerah dalam menghadapi pelanggaran hukum yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat.
“Jika Tambang Ilegal saja bisa tetap beroperasi usai disegel, bagaimana mungkin rakyat percaya pada komitmen pemerintah menegakkan aturan” Ujar Ahmad Rizki Rinanda dalam sikapnya.
Dalam dokumentasinya, Hmi menyertakan foto kondisi lapangan terkini yang menunjukkan aktivitas alat berat dan kerusakan lingkungan di area yang diklaim telah ditutup.
