Kasus Alsintan On Progres di Kejati

Redaksi Harian Kandidat - Kamis, 11 Sep 2025 - 18:54 WIB
Kasus Alsintan On Progres di Kejati
Miliaran rupiah aset negara raib! Publik mendesak Kejati Lampung buka hasil penyelidikan. - Harian Kandidat
Advertisements

HARIANKANDIDAT.CO.ID — Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung angkat bicara soal dugaan raibnya ratusan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) milik Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung. Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Lampung, Ricky Ramadhan, mengatakan

bahwa penanganan perkara tersebut masih di Proses berjalan dan meminta publik bersabar menunggu perkembangan selanjutnya.

“Semua masih dalam proses, tunggu ya, Bang. Nanti akan saya tanyakan lagi perkembangannya, mungkin dalam dua sampai tiga hari ke depan. Untuk saat ini, fokus kita memang lebih ke penanganan kasus Lampung Timur dan PT LEB dulu,” ujar Ricky saat dikonfirmasi hariankandidat.co.id, Selasa (10/9/2025).

Sementara itu, upaya konfirmasi ke Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Lampung, Armen Wijaya, belum membuahkan hasil. Hingga berita ini diterbitkan, Armen belum memberikan tanggapan, baik secara langsung maupun melalui pesan WhatsApp.

771 Unit Tercatat, 145 Masih Misterius

Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tercatat terdapat 771 unit Alsintan dalam daftar aset Dinas KPTPH Lampung. Namun, 145 unit di antaranya belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.

Kepala UPTD Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Alsintan, Amel, mengklaim bahwa sebagian besar Alsintan sudah ditemukan dan menegaskan kasus ini merupakan “warisan” dari pejabat sebelumnya.

“Sekitar 600 lebih sudah ketemu, tinggal 145 unit lagi. Jadi jangan dibilang hilang,” kata Amel.

Namun, Amel justru membeberkan informasi mengejutkan. Menurutnya, pada periode sebelumnya, proses distribusi Alsintan diduga dikendalikan oleh seorang oknum anggota DPR RI asal Lampung berinisial SN, dari Fraksi PDI Perjuangan.

“Semua dibagikan gratis, berdasarkan perintah DPR RI. Tidak ada jual-beli,” tegasnya.

Dugaan Jual-Beli & Permainan Politik

Meski ada klaim distribusi gratis, informasi yang berkembang di lapangan menyebutkan bahwa sebagian Alsintan justru diperjualbelikan. Dugaan ini memunculkan aroma “permainan politik” di balik proyek miliaran rupiah tersebut.

Amel menambahkan, lambatnya proses penelusuran Alsintan juga dipicu keterbatasan anggaran operasional.

“Kalau mau turun ke lapangan, kami sering keluar uang pribadi untuk akomodasi. Mungkin butuh waktu setahun lagi untuk benar-benar tuntas,” ujarnya.

Dari total 1.057 unit Alsintan yang tercatat, sebagian merupakan handsprayer, sementara sisanya adalah alat pertanian berat dengan nilai ekonomis tinggi. Meski data penerima diklaim sudah ada, ratusan unit Alsintan tetap belum diketahui keberadaannya hingga kini.

(Hen)

Advertisements
Share:
Editor: Redaksi Harian Kandidat
Source: Harian Kandidat

BACA JUGA

Advertisements
© 2024 Hariankandidat.co.id. All Right Reserved.