HARIANKANDIDAT.CO.ID - Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Lampung (Unila), Sunyono memastikan akan menindak tegas jika terbukti ada mahasiswa yang terlibat dalam kasus dugaan kekerasan pada kegiatan pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mahepel) Unila, yang menelan korban jiwa Pratama Wijaya Kusuma.
Hal tersebut di sampaikan Suyono usai menghadiri konferensi pers di Polda Lampung terkait hasil Eksomasi yang di lakukan oleh tim forensik mitra RS Bhayangkara Lampung.
"Pihak kampus telah mengikuti perkembangan kasus ini secara seksama dan menegaskan sikap menunggu hasil penyelidikan aparat penegak hukum sebelum mengambil langkah lanjutan," ujarnya, Selasa (07/10).
Sunyono juga mengatakan, pengumuman internal mengenai hasil evaluasi awal telah dilakukan, namun keputusan akhir terkait tindak lanjut baru akan diambil setelah proses hukum di kepolisian selesai.
"Pengumuman sudah dilakukan. Nah, hasil ekshumasi yang telah dilakukan ini saya akan lapor dulu ke Rektor, karena ini sudah sampai di kepolisian, kalau misalnya sudah ditunjukkan ada tindak pidana, maka kita tunggu keputusan nanti," jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa jika dalam perkembangan penyidikan nanti ada Mahasiswa yang ditetapkan sebagai tersangka, maka pihak universitas akan memberikan sanksi sesuai dengan Peraturan Rektor Universitas Lampung.
"Iya kita lihat nanti dari peraturan Rektornya, karena kalau memang ada tersangka, tinggal kita lihat nanti tindakan tersangka di sini apakah berat atau ringan dari kepolisian. Karena ini kan sudah sampai di kepolisian sehingga kita juga tetap harus menunggu kepolisian, supaya apa yang kita lakukan tidak bertentangan dengan pihak kepolisian," tegasnya.
Selain itu, dalam menanggapi terkait status organisasi Mahepel, Sunyono memastikan bahwa organisasi tersebut masih dalam status pembekuan.
"Kan sudah dibekukan,ya sampai sekarang masih dibekukan, mangkanya Mahapel masih belum aktif sampai sekarang," katanya.
Sebagai langkah mencegah kembali kekerasan yang serupa, pihak Universitas Lampung juga memberlakukan pembatasan kegiatan lapangan outdoor untuk seluruh organisasi Mahasiswa di tahun ini.
"Untuk tahun ini kami semua sepakat untuk tidak mengizinkan kegiatan di luar kampus. Kalaupun ada di luar kampus, maka tentu harus ada di atas putih sebab fakta integritas dan harus bertanggung jawab di atas materai,” tandasnya.
(EDI)