HARIANKANDIDAT.CO.ID - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandar Lampung menjadi tuan rumah Pendampingan Implementasi Pendidikan Berkualitas bagi Anak Binaan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Selasa (21/10).
Pada kesempatan itu, hadir Giyono selaku Kasubdit Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian, Ditjen Pemasyarakatan (KEMENIMIPAS) dan Muhammad Yusro selaku Sekretaris Badan Kurikulum dan Assesment Pendidikan (KEMENDIKDASMEN), serta mitra kerja LPKA Kelas II Bandar Lampung yaitu Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Lampung.
Kepala LPKA Kelas II Bandar Lampung, Ari Fabia Mahardani, menyampaikan kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam menghadirkan pendidikan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan khusus Anak Binaan. “Pendidikan adalah kunci penting dalam proses pembinaan. Melalui pendampingan ini, kami berharap Anak Binaan memperoleh kesempatan belajar yang layak, setara, dan berkualitas sehingga mampu kembali ke masyarakat dengan bekal bermanfaat,” harapnya.
Selaku Kasubdit Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian Ditjen Pemasyarakatan KEMENIMIPAS, Giyono menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dalam membangun sistem pendidikan yang adaptif di LPKA. “Kerja sama para pihak merupakan fondasi untuk memastikan kurikulum khusus ini berjalan efektif, relevan, dan berdampak nyata bagi Anak Binaan,” tuturnya.
Sementara itu, muhammad dari KEMENDIKDASMEN menyampaikan pendampingan ini merupakan langkah penting dalam memastikan kurikulum pendidikan khusus dapat diterapkan secara konsisten di LPKA. “Pendidikan bagi Anak Binaan bukan sekadar memenuhi hak, tetapi juga menjadi sarana membentuk karakter, keterampilan, dan masa depan mereka. Harapannya, kurikulum khusus ini berjalan efektif dan menjadi pemutus rantai residivis sehingga Anak Binaan benar-benar siap kembali ke masyarakat dengan kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
Pendampingan ini tidak hanya membahas implementasi kurikulum pendidikan khusus, tetapi juga membuka ruang diskusi dan sinergi dalam menyusun strategi pembelajaran yang tepat sasaran sesuai kondisi dan kebutuhan Anak Binaan.
