HARIANKANDIDAT.CO.ID - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bandar Lampung menggelar aksi demonstrasi di patung bundaran gajah atau yang sering di sebut tugu adipura Bandar Lampung.
Dalam aksi tersebut, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan terkait penanganan banjir, pengelolaan sampah, serta kebijakan pembangunan yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Koordinator aksi Muhammad Teten Rizki Saputraa menyatakan bahwa Pemkot Bandar Lampung harus lebih serius dalam menangani bencana banjir yang kerap melanda kota, termasuk bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.
“Kami menuntut pemerintah agar fokus menangani permasalahan banjir dan bertanggung jawab atas segala dampak yang ditimbulkan, termasuk korban jiwa akibat longsor,” tegas salah satu orator aksi.
Selain itu, para mahasiswa juga menyoroti buruknya armada pengangkut sampah yang sudah tidak layak pakai. Mereka mendesak pemerintah untuk segera melakukan pembaruan armada serta memberikan perhatian lebih dalam pengelolaan sampah di Kota Bandar Lampung.
“Kami melihat pengelolaan sampah di kota ini masih jauh dari kata optimal. Armada yang digunakan sudah tidak layak, dan ini berdampak pada kebersihan serta kesehatan lingkungan,” ujar Muhammad Teten Rizki Saputraa selalu ketua aksi.
Tak hanya itu, Imm juga menuntut penambahan ruang terbuka hijau (RTH) guna meningkatkan daya serap air untuk mencegah banjir. Mereka juga menyoroti dugaan pengerusakan kawasan resapan air di Bukit Kecapi, Kelurahan Campang Jaya, Kecamatan Sukabumi, yang diduga dilakukan tanpa izin.
Pembangunan kereta gantung juga menjadi sorotan dalam aksi ini. Imm dengan tegas menolak rencana proyek tersebut dan meminta agar anggarannya dialihkan untuk mengatasi permasalahan banjir serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Daripada membangun kereta gantung yang belum tentu berdampak besar bagi masyarakat, lebih baik anggarannya digunakan untuk mengatasi banjir yang setiap tahun menjadi masalah serius,” kata salah satu demonstran.
IMM Bandar Lampung menekankan bahwa segala kebijakan yang diambil oleh Pemkot Bandar Lampung harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Mereka berharap pemerintah lebih transparan dan berpihak pada kepentingan rakyat, terutama dalam menangani masalah lingkungan dan kesejahteraan warga.
Aksi demonstrasi ini berlangsung dengan tertib dan damai. Para mahasiswa berharap agar tuntutan mereka segera mendapat tanggapan dari Pemerintah Kota Bandar Lampung guna mewujudkan kota yang lebih baik bagi masyarakat.
(Ding/hen)
