HARIANKANDIDAT.CO.ID - Tanpa hujan dan angin, sebuah pohon jenis pinisium tumbang di kawasan Masjid Agung Taqwa Kota Metro, mengakibatkan seorang wanita yang sedang joging terluka serta merusak satu unit mobil yang sedang terparkir. Insiden ini kembali memunculkan sorotan terhadap keselamatan fasilitas publik di Kota Metro.
Ida (45), warga Kemiling, Bandar Lampung, pemilik mobil yang tertimpa pohon, mengisahkan momen mencekam saat kejadian. Putranya yang berada di dalam mobil menelepon dengan suara panik, memberi tahu bahwa pohon besar telah menimpa kendaraan mereka.
"Anak saya tidur di mobil dengan mesin menyala. Ketika dia menelepon, saya langsung lari ke mobil dan melihat keadaannya," kata Ida saat diwawancarai, Selasa (17/12/2024).
Menurut Andres (53), suami Ida, mobil tersebut mengalami kerusakan berat, termasuk kaca depan pecah, kap mesin penyok, dan bodi samping rusak. "Kerugian kami sekitar Rp10 juta. Saya meminta pemerintah setempat lebih peduli terhadap pohon tua yang membahayakan masyarakat. Jangan menunggu korban jatuh baru bertindak," tegasnya.
Sementara Korban lain, Eka Wahyuningsih (51), warga Metro Utara, harus dilarikan ke RSUD Jenderal Ahmad Yani usai tertimpa pohon. Wanita tersebut sempat tidak sadarkan diri dan mengalami luka pada kepala, kaki, serta keluhan sakit di pinggang.
"Ia pingsan di lokasi dan langsung di bawa ke rumah sakit bersama Warga yang ada disekitar lokasi," ungkap Emi Wati (59), teman korban.
Tuntutan respons cepat dinas terkait, atas peristiwa ini menimbulkan keprihatinan dan kritik dari masyarakat terhadap kinerja dinas terkait. Banyak pihak menilai pohon-pohon besar di ruang publik harus mendapatkan perhatian khusus, terutama jika berpotensi roboh dan membahayakan.
"Untuk dinas terkait di Kota Metro lebih memperhatikan pohon-pohon yang sudah berumur dan berpotensi membahayakan masyarakat. Jangan ketika sudah memakan korban baru bergerak. Saya juga pastinya meminta tanggung jawab dari dinas terkait," tutup Andres.
Pemerintah Kota (Pemkot) Metro diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk mencegah tragedi serupa terulang di kemudian hari yang merugikan masyarakat di Bumi Sai Wawai. (man)