HARIANKANDIDAT.CO.ID - Anggota DPRD Provinsi Lampung, Elly Wahyuni terus menunjukkan konsistensi dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat.
Pasalnya, Elly kembali menggelar kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIPWK) ke-2 di bulan September, yang dipusatkan di Pekon Ambarawa Timur, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.
Acara ini menghadirkan dua narasumber berkompeten, yakni Prof. Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si. dan Untung Supomo, S.H. Keduanya memaparkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga persatuan bangsa serta mengamalkan nilai Pancasila di tengah dinamika sosial, politik, dan teknologi yang terus berkembang.
Elly Wahyuni mengatakan, bahwa pembinaan ideologi Pancasila bukan sekadar rutinitas program, melainkan upaya nyata untuk mengembalikan kesadaran kolektif akan jati diri bangsa. Pancasila adalah dasar sekaligus arah hidup kita sebagai bangsa.
"Tantangan globalisasi, arus informasi digital, hingga pergeseran nilai budaya, tidak boleh membuat kita kehilangan identitas. Justru dengan mengamalkan Pancasila, kita bisa menjadi bangsa yang tangguh, berdaulat, dan tetap berdiri kokoh,” kata Elly. Senin (22/09)
Ia juga menekankan bahwa kegiatan PIPWK diharapkan dapat menyasar seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda yang kerap menjadi sasaran ideologi transnasional.
“Kita ingin pemuda di desa-desa Lampung memiliki pemahaman yang kuat, tidak mudah terpengaruh hal-hal yang merusak persatuan, serta mampu menjadi motor penggerak pembangunan di daerahnya,” tambahnya.
Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung ini, berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai wakil rakyat, tetapi juga sebagai bagian dari upaya kolektif menjaga dan meneguhkan ideologi bangsa.
“Saya akan terus berjuang bersama masyarakat. Karena membumikan Pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua,” ucapnya
Sementara, Prof. Dr. Toto Gunarto dalam materinya menyoroti perlunya penguatan wawasan kebangsaan sebagai modal sosial dalam menghadapi ketidakpastian global.
“Indonesia punya modal besar berupa Pancasila, tapi itu tidak akan berarti jika hanya dijadikan slogan. Harus dihidupi, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, Untung Supomo, S.H. menekankan aspek hukum dan regulasi dalam menjaga ketertiban masyarakat.
"Nilai Pancasila harus menjadi dasar dalam setiap keputusan hukum dan kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah," tandasnya.