HARIANKANDIDAT.CO.ID – Polemik seputar tarif parkir di kawasan Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim, Bandar Lampung, terus menuai sorotan. Benny N.A Puspanegara, pemerhati kebijakan hukum, sosial, dan publik, memberikan tanggapan kritis terkait persoalan tersebut.
Menurut Benny, kenaikan tarif parkir serta sistem pemungutan yang dilakukan secara manual adalah langkah yang keliru. Ia menilai hal itu sangat berpotensi menimbulkan penyelewengan dan ketidaktransparanan yang pada akhirnya merugikan masyarakat.
"Jika sistem pungutan masih dilakukan secara manual, jelas itu tidak benar. Potensi penyelewengan sangat besar, dan masyarakat sebagai pengguna justru yang dirugikan," ujar Benny.
Ia mendesak dinas terkait agar segera turun tangan menangani persoalan ini. Mengingat PKOR merupakan salah satu ikon Lampung dan tempat favorit masyarakat untuk berolahraga, kondisi seperti ini dinilai dapat mencoreng citra daerah, terutama di mata pengunjung dari luar Lampung.
"Jangan dikira yang datang ke PKOR hanya warga lokal saja. Banyak pengunjung dari luar Lampung. Kalau tidak segera dibenahi, ini akan menjadi citra buruk bagi Lampung," tegasnya.
Benny juga mempertanyakan urgensi pergantian pengelola parkir yang terjadi, apalagi jika sistem baru yang diterapkan justru lebih buruk dibanding sebelumnya. Ia menekankan bahwa semua bentuk pergantian harus sesuai regulasi dan bukan keputusan sepihak.
"Kalau memang ada pelanggaran dari pengelola sebelumnya, harus ditempuh langkah-langkah yang sesuai hukum. Bukan langsung diganti begitu saja dengan sistem yang lebih mundur. Di sinilah pentingnya fungsi pengawasan perparkiran," lanjutnya.
Menutup pernyataannya, Benny menegaskan bahwa pengelolaan parkir harus dilakukan secara profesional dan transparan. Ia juga mengingatkan bahwa setiap bentuk penyelewengan dalam pengelolaan keuangan negara, termasuk dari sektor parkir, merupakan tindak pidana khusus.
"Perparkiran tidak boleh lagi dikelola sembarangan. Jangan main-main soal uang negara. Jika ada penyelewengan, itu ranah pidana khusus," tutupnya dengan nada tegas. (hen)