HARIANKANDIDAT.CO.ID – Penumpukan sampah di area bawah Mall Ramayana, Kota Bandar Lampung, semakin memprihatinkan. Tumpukan yang telah dibiarkan bertahun-tahun ini menimbulkan keresahan bagi pedagang dan warga sekitar.
Tidak tersedianya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di kawasan tersebut sejak lama membuat volume sampah di Jalan Kota Raja, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, semakin membesar hingga meluber ke bahu jalan.
“Sampai sekarang, dari sebelum COVID-19—perkiraan sejak 2015—tempat pembuangan sampah di sini belum juga disediakan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung,” ujar salah satu pedagang, Jumat (13/6/2025).
Pedagang yang berjualan tepat di depan Tumpukan Sampah tersebut mengaku sangat terganggu. Bau menyengat membuat pelanggan enggan mampir ke tokonya.
“Saya pernah berkomentar di Instagram Ibu Eva, Wali Kota Bandar Lampung. Tapi tidak ada tanggapan, mungkin komentar saya tertimpa komentar lainnya,” keluhnya.
Keluhan juga datang dari seorang juru parkir di lokasi yang mengatakan bahwa sebagian sampah memang telah dibersihkan baru-baru ini.
“Ini sudah lumayan, Bang. Kemarin pihak Kodim dan kelurahan sempat membersihkan sebagian. Hari ini, karyawan Ramayana dan Linmas juga bantu memasukkan sampah ke dalam karung yang disediakan oleh Ramayana,” jelasnya.
Namun, ia menyayangkan sikap petugas kebersihan yang tak kunjung datang untuk mengangkut karung-karung berisi sampah tersebut.
“Sampah sudah dimasukkan ke karung sejak pukul 7 pagi. Tapi sampai jam 10, belum juga ada petugas datang. Saya kasihan dengan karyawan Ramayana, seharusnya mereka tidak perlu turun tangan. Tapi karena perintah dari kepala toko, Pak Yusuf, mereka akhirnya ikut bersih-bersih juga,” tambahnya.
Pedagang dan warga sekitar berharap pemerintah kota lebih serius menangani masalah kebersihan dan keindahan kota. Sebelumnya, Wali Kota Eva Dwiana sempat menyatakan di media sosial bahwa dirinya ingin Bandar Lampung bersih dari sampah.
Namun, masyarakat berharap hal tersebut bukan sekadar janji manis atau pencitraan belaka, melainkan dibarengi dengan aksi nyata.
(Edy)