HARIANKANDIDAT.CO.ID - Pabrik tapioka Sinar Laut yang terletak di Lampung hingga hari ini, Senin (27/1/2025), masih belum beroperasi.
Penutupan sementara pabrik ini terjadi setelah ribuan petani melakukan aksi demo pada Kamis (23/1/2025), menuntut kenaikan harga Singkong sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Pihak manajemen pabrik mengumumkan penghentian operasi pabrik sejak 24 Januari 2025.
Hingga tiga hari setelahnya, kegiatan produksi dan pembelian Singkong dari petani belum dilaksanakan.
Salah seorang pegawai pabrik yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pabrik hanya akan Beroperasi kembali setelah menerima instruksi dari manajemen pusat.
Pantauan harian kandidat.co.id pada Senin, 27 Januari 2025, menunjukkan kondisi pabrik yang sepi tanpa aktivitas. Hanya ada beberapa petugas keamanan yang sedang berjaga di area pabrik.
Salah seorang petani, Burhanuddin, mengungkapkan kekhawatirannya terkait penutupan ini.
Ia menjelaskan bahwa banyak lapak-lapak penerimaan Singkong yang juga tidak lagi membeli hasil panen petani, yang membuat para petani kebingungan untuk menjual singkong mereka.
Ia juga mengimbau agar petani tidak mencabut Singkong yang sedang dipanen karena lapak timbang dan pabrik masih belum menerima hasil panen seperti biasanya.
Burhanuddin menambahkan, jika pemerintah tidak segera menyelesaikan konflik antara petani dan pihak pabrik, kemungkinan besar pabrik Sinar Laut akan tutup permanen, yang tentunya akan berdampak buruk bagi petani, pekerja pabrik, supir, dan banyak pihak terkait lainnya.
Ia berharap pemerintah Provinsi Lampung segera turun tangan untuk mencari solusi agar dampak negatif dari konflik ini bisa diminimalkan bagi seluruh masyarakat dan petani Singkong. (ding)