HARIANKANDIDAT.CO.ID - Walikota Bandar Lampung (Balam) Eva Dwiana diminta menonaktifkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, karena dinilai gagal dalam merevitalisasi sungai yang mengakibatkan Banjir pada 21 Februari lalu.
Ketua Koalisi Geram Andri Arifin mengatakan, bahwa banjir yang melanda kota Tapis Berseri itu, akibat kurang siaga nya Dinas PU kota Bandar Lampung dalam merevitalisasi sungai yang ada.
"Kadis PU kota gak becus dalam mengelola dan merevitalisasi sungai serta drainase nya untuk meminimalisir bencana banjir," kata Andri kepada media ini. Rabu (26/02).
Sehingga, kata Andri, atas kejadian tersebut, pihaknya meminta orang no 1 si Bandar Lampung segera menonaktifkan Kadis PU kota Bandar Lampung.
"Kami dari KOALISI Geram menyatakan ketidak becusan kadis pu kota dan mendesak eva mencopot nya," urainya
Karena, menurut Andri, anggaran dalam normalisasi sungai tidaklah sedikit, diperlukan orang - orang yang mempunyai ide kreatif untuk mengatasi banjir tersebut
"Karena anggaran revitalisisi dan normalisasi yang setiap tahun milyaran rupiah dikucurkan, gak jelas hasilnya," tandasnya
Sebelumnya, 9.022 rumah dan 30.850 orang terdampak banjir akibat hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur kota Tapis Berseri sejak akhir pekan lalu.
Bencana banjir ini, telah merendam 14 kecamatan di kota Bandar Lampung dan mengakibatkan 3 orang meninggal akibat peristiwa itu.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandar Lampung Wakhidi mengatakan, bahwa dari 14 Kecamatan, salah satu terparah terjadi wdi wilayah tanjung senang.
"Tanjung Senang menjadi wilayah dengan dampak terparah, dengan 1.615 rumah dan 5.903 jiwa terdampak," kata Wakhidi kepada media ini. Senin (24/02).
Untuk itu, kata dia, Disusul Kecamatan lain yakni Sukarame (1.244 rumah, 4.862 jiwa), Labuhan Ratu (1.234 rumah, 4.584 jiwa), dan Rajabasa (1.095 rumah, 3.704 jiwa).
Selain itu, banjir juga merendam Kecamatan Kedaton (949 rumah, 3.349 jiwa), Way Halim (350 rumah, 2.628 jiwa), dan Kedamaian (727 rumah, 2.585 jiwa).
"Penyebab utama banjir diduga akibat meluapnya sungai di beberapa titik serta sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air saat hujan dengan intensitas tinggi turun," ungkapnya
Ia menambahkan, sejauh ini BPBD juga masih terus bekerja untuk membantu warga yang terkena banjir dan menyalurkan bantuan.
"Pemerintah daerah bersama BPBD terus melakukan pendataan serta memberikan bantuan bagi warga terdampak," tandasnya.