Akademisi IIB Darmajaya Rilis Buku Panduan Digitalisasi Penelitian

Redaksi - Sabtu, 08 Mar 2025 - 21:22 WIB
Akademisi IIB Darmajaya Rilis Buku Panduan Digitalisasi Penelitian
Penelitian akademik kini makin efisien! Tiga akademisi IIB Darmajaya merilis buku yang membahas pemanfaatan teknologi digital dalam Systematic Literature Review dan Meta-Analisis. - Dokumen
Advertisements

HARIANKANDIDAT.CO.ID - Dunia akademik terus berkembang, menuntut para peneliti untuk semakin efisien dalam menyusun tinjauan literatur serta menganalisis data. 

Menyadari hal tersebut, tiga Akademisi Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A., Dr. Faurani I Santi Singagerda, S.E., M.Sc., dan Dr. Handoyo Widi Nugroho, S.Kom., M.T.I., merilis buku terbaru mereka yang menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam penelitian.

Sebagai bentuk kontribusi terhadap dunia akademik, ketiga Akademisi ini menerbitkan buku berjudul "Pemanfaatan Alat Digital dalam Proses Penyusunan Systematic Literature Review dan Meta-Analisis dengan Menggunakan Colandr, Rayyan, dan OpenMEE". 

Buku ini diterbitkan oleh Darmajaya (DJ) Press dengan ISBN tahun 2025 dan diharapkan menjadi panduan bagi peneliti dalam memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan kualitas penelitian mereka.

Dr. Andi Desfiandi menjelaskan bahwa Systematic Literature Review (SLR) semakin populer di kalangan Akademisi karena kemampuannya dalam mengumpulkan dan merangkum penelitian suatu topik secara sistematis. Melalui SLR, tren, temuan, serta kesenjangan penelitian dapat dipetakan dengan lebih jelas.

“Proses ini kini semakin efisien berkat berbagai alat digital seperti Colandr dan Rayyan yang mampu menyaring serta mengelola artikel dengan cepat dan akurat. Teknologi ini sangat membantu mahasiswa, dosen, serta peneliti dalam melakukan riset, baik yang bersifat kualitatif maupun metode campuran (mixed methods),” ujar dosen yang mengajar di Program Studi Manajemen.

Ia menambahkan bahwa langkah berikutnya dalam penelitian ilmiah adalah meta-analisis, yang berfokus pada penggabungan data kuantitatif dari berbagai penelitian sebelumnya. Meta-analisis memungkinkan peneliti mendapatkan kesimpulan yang lebih kuat melalui analisis statistik yang mendalam. Salah satu perangkat lunak yang banyak digunakan untuk tujuan ini adalah OpenMEE, yang mempermudah pengolahan dan interpretasi data kuantitatif dengan tingkat akurasi tinggi.

“Pemanfaatan alat digital dalam penelitian bukan lagi sekadar pilihan, tetapi telah menjadi kebutuhan bagi Akademisi. Dengan adanya teknologi seperti Colandr, Rayyan, dan OpenMEE, proses penelitian dapat dilakukan dengan lebih sistematis, transparan, dan efisien. Kami berharap pendekatan ini dapat membantu para peneliti dalam menghasilkan karya ilmiah yang lebih berkualitas dan berdampak,” ungkapnya.

Menurutnya, SLR dan meta-analisis bukanlah metode yang berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi. SLR membantu memetakan penelitian secara sistematis menggunakan alat seperti Colandr dan Rayyan, sementara meta-analisis berperan dalam mengolah data kuantitatif dengan OpenMEE agar dapat menyajikan bukti statistik yang lebih akurat.

“Dengan pemanfaatan alat digital ini, proses penelitian menjadi lebih sistematis, transparan, dan efisien. Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian akademik serta membuka peluang kolaborasi lintas disiplin di tingkat global. Kami optimistis bahwa integrasi teknologi dalam penelitian akan terus berkembang dan menjadi standar baru dalam dunia akademik,” pungkasnya.

Advertisements
Share:
Editor: Redaksi
Source: Harian Kandidat

BACA JUGA

Advertisements
© 2024 Hariankandidat.co.id. All Right Reserved.