Tukar Uang Baru Jadi Polemik

Redaksi - Minggu, 16 Mar 2025 - 23:23 WIB
Tukar Uang Baru Jadi Polemik
Uang Baru Sulit Didapat, Jasa Penukaran Tak Resmi Merajalela! DPRD Lampung Soroti Kebijakan BI! - Harian Kandidat
Advertisements

HARIANKANDIDAT.CO.ID - Sekretaris Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Elly Wahyuni menyoroti terbatasnya persediaan uang baru di bank-bank yang diatur oleh Bank Indonesia (BI). 

Disinyalir, Kondisi ini dinilai merugikan masyarakat karena masyarakat terpaksa menukar uang di tempat tidak resmi dengan biaya tambahan yang cukup besar.

Anggota Komisi V Elly mengatakan, jika kebijakan BI yang membatasi jumlah uang baru di bank perlu dikaji ulang, terutama menjelang hari raya Idul Fitri 

“Jika BI menghimbau masyarakat untuk beralih ke transaksi digital, kita tetap harus mengingat bahwa alat pembayaran yang sah menurut Undang-Undang masih berupa mata uang fisik, baik kertas maupun logam,” kata Elly Wahyuni. Minggu (16/03).

Untuk itu, kata Politisi Gerindra Lampung ini, transaksi digital terus berkembang, Namun penggunaan uang tunai tetap dibutuhkan, terutama dalam budaya masyarakat Indonesia yang masih mengandalkan uang fisik untuk berbagai transaksi, termasuk tradisi pemberian tunjangan hari raya (THR). 

"Oleh karena itu, BI harus memastikan ketersediaan uang baru dalam jumlah yang cukup di bank-bank umum agar masyarakat tidak kesulitan dalam mendapatkan pecahan uang yang mereka perlukan," ucapannya.

Sehingga, sambung Elly, maraknya jasa penukaran uang yang beroperasi di luar bank menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan uang baru. 

"Jasa-jasa ini kerap mengenakan biaya tambahan yang tidak sedikit, sehingga memberatkan masyarakat yang hanya ingin mendapatkan uang baru untuk kebutuhan lebaran," ungkapnya 

Bahkan, masyarakat saat ini terpaksa menggunakan jasa penukaran uang tidak resmi karena bank tidak memiliki stok yang cukup. 

"Padahal, dalam kondisi ideal, mereka harusnya bisa menukarkan uang secara gratis di bank. BI perlu meningkatkan distribusi uang baru agar masyarakat tidak dirugikan,” tambahnya.

Elly menambahkan, Saat ini Peran BI sangat penting dalam menjaga keseimbangan antara transaksi digital dan penggunaan uang tunai. Karena kebijakan yang diambil seharusnya tidak membebani masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan.

"Sebagai langkah solutif, BI tidak hanya meningkatkan pasokan uang baru di bank-bank umum tetapi juga memperluas titik layanan penukaran uang resmi, seperti melalui kas keliling dan gerai layanan penukaran yang diawasi langsung oleh BI. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu bergantung pada jasa penukaran yang mematok biaya tinggi," tandasnya.

(Gung)

Advertisements
Share:
Editor: Redaksi
Source: Harian Kandidat

BACA JUGA

Advertisements
© 2024 Hariankandidat.co.id. All Right Reserved.