HARIANKANDIDAT.CO.ID - Bank DKI Syariah Cabang Lampung hingga kini belum memberikan tanggapan atas dugaan penyimpangan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilaporkan oleh LSM Rubik.
Upaya konfirmasi dari Harian Kandidat telah dilakukan berulang kali, baik secara langsung ke kantor bank maupun melalui pesan WhatsApp. Namun, tidak satu pun mendapat jawaban. Seorang petugas keamanan hanya mengatakan bahwa pejabat terkait sedang tidak berada di tempat. Sementara itu, pesan yang dikirim melalui WhatsApp hanya dibaca tanpa dibalas.
LSM Rubik sebelumnya melaporkan dugaan kuat penyalahgunaan wewenang oleh oknum internal bank dalam penyaluran program KUR. Dugaan yang disampaikan mencakup penyaluran yang tidak tepat sasaran, manipulasi data penerima, serta indikasi penggunaan program untuk kepentingan segelintir pihak. Program KUR yang seharusnya mendukung pelaku usaha mikro justru ditengarai menyimpang dari tujuan awalnya.
“Kami mencium indikasi penyimpangan yang sangat serius, dan ini harus diungkap. Kami tidak akan berhenti sampai ada kejelasan,” tegas Feri Yunizar, Ketua LSM Rubik.
Tak hanya melapor, LSM Rubik juga telah empat kali menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bank DKI Syariah Cabang Lampung. Namun hingga kini, belum ada tanggapan atau klarifikasi resmi dari pihak bank.
Sementara itu, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung menyatakan telah meneruskan laporan tersebut ke OJK Pusat. “Kami sudah mengirim surat resmi ke pusat,” ujar Dwi, perwakilan OJK Lampung.
Hingga berita ini ditayangkan, Bank DKI Syariah Cabang Lampung masih belum memberikan keterangan atau tanggapan resmi atas laporan tersebut.
