HARIANKANDIDAT.CO.ID – Provinsi Lampung tengah memasuki era baru dalam dunia kepemimpinan. Empat pemimpin muda yang kini menduduki posisi strategis di pemerintahan menjadi wajah baru dari semangat perubahan dan simbol keberhasilan perjuangan panjang generasi muda dalam menembus panggung kekuasaan.
Ketua Umum HIMATRA Taufik Hidayatullah, mengatakan bahwa fenomena ini bukan sekadar bentuk regenerasi politik, melainkan juga menjadi penanda bahwa anak muda Lampung telah mengambil sikap.
"Mereka tidak ingin hanya menjadi objek pembangunan, tetapi ingin berdiri sejajar sebagai penentu arah kebijakan.Ini bukan hanya soal usia muda. Ini tentang semangat, idealisme dan kemauan untuk membawa perubahan. Generasi muda Lampung ingin terlibat langsung dalam menentukan arah masa depan daerahnya,” tegas Taufik, Minggu (22/6/2025).
Menurut Taufik, Pemimpin Muda biasanya hadir dengan energi yang lebih segar, ide yang lebih berani, serta keberanian dalam menjawab tantangan zaman. Mereka tak hanya mampu berpikir cepat, tapi juga memahami pola komunikasi masyarakat saat ini yang serba digital, transparan, dan interaktif.
“Pemimpin Muda cenderung lebih inovatif dan kritis. Mereka peka terhadap isu-isu kekinian, lebih terbuka pada ide-ide baru, dan mampu menjawab tantangan zaman dengan solusi yang kontekstual. Ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak tertinggal oleh zaman,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Taufik menilai bahwa kehadiran Pemimpin Muda mampu memperkecil jarak antara penguasa dan rakyat. Masyarakat merasa lebih mudah berkomunikasi dan menyampaikan aspirasi secara langsung tanpa sekat birokrasi yang kaku.
“Masyarakat lebih mudah menjangkau dan menyampaikan pendapat. Pemimpin Muda biasanya lebih responsif terhadap masukan publik. Ini membuka ruang demokrasi yang lebih sehat dan produktif,” ujar Taufik.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa Pemimpin Muda tetap harus mampu menyeimbangkan idealisme mereka dengan kebijaksanaan. Pendampingan dari tokoh-tokoh yang lebih senior dinilai penting agar semangat perubahan tidak terjebak dalam euforia, dan tetap memiliki arah yang terukur.
“Ego anak muda kadang memang tinggi. Karena itu, penting untuk didampingi oleh tokoh yang lebih berpengalaman. Kolaborasi antar generasi ini akan menciptakan sinergi, menjaga arah, dan mencegah kebijakan yang impulsif,” katanya.
Taufik juga menegaskan bahwa regenerasi kepemimpinan di Lampung merupakan momentum emas yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Ia berharap semakin banyak anak muda yang diberi ruang dan kepercayaan untuk memimpin, baik di level eksekutif, legislatif, maupun organisasi masyarakat.
“Sudah waktunya generasi muda diberi panggung lebih luas. Kita harus percaya bahwa anak muda punya kapasitas untuk memimpin dan membawa kemajuan. Ini bukan soal usia, tapi soal komitmen dan keberanian untuk memperjuangkan perubahan,” pungkasnya.
Dengan energi baru yang mereka bawa, generasi muda diharapkan mampu menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan, adaptif, dan inklusif. Lampung kini menatap masa depan dengan penuh harapan, dipimpin oleh tangan-tangan muda yang siap bekerja, berinovasi, dan melayani rakyat. (Vrg)