HARIANKANDIDAT.CO.ID - Dihari Ulang Tahun (HUT) ke-343, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana diminta menuntaskan persoalan Eksploitasi anak yang masih marak di jalan kota Tapis Berseri.
Mirisnya, kota ini pernah digadang-gadang sebagai Kota Layak Anak, namun faktanya justru memperlihatkan kebalikannya.
Pemandangan anak-anak usia dini yang mengemis, berjualan, bahkan masih mengenakan seragam sekolah sambil berkeliling di tengah lalu lintas yang padat, seakan menjadi potret buram di balik gegap gempita perayaan ulang tahun kota.
Penggiat anak kota Bandar Lampung Putri Maya Rumanti mengatakan, bahwa di HUT Kota Bandar Lampung saat ini, Walikota harus memberikan hak kepada anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan secara baik, kehidupan, tempat, dan juga ruang berkumpul belajar yang layak.
"Saya berharap sekali semoga ada perhatian dari pemerintah terhadap anak-anak yang masih dieksploitasi di jalanan,” ungkapnya.
Putri menegaskan, jika persoalan ini seharusnya bisa diselesaikan, karena Kota Bandar Lampung tidak sebesar kota-kota lain. Ia yakin, pemerintah sebenarnya mampu menghentikan praktik eksploitasi ini jika memiliki niat serius.
“Harusnya sangat mudah untuk menghapuskan atau memberikan peringatan kepada orang tua yang masih terus-terusan mengeksploitasi anaknya untuk berdagang di jalanan, berjualan di saat jam sekolah. Kadang pulang sekolah pun, dengan pakaian sekolah masih juga berjualan. Sebenarnya sangat sedih melihat potret ini di Kota Bandar Lampung yang saya anggap tidak terlalu besar kotanya. Dan saya yakin pemerintah punya anggaran untuk bisa memperbaiki, bisa memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak tersebut," tegasnya.
Putri menekankan, pentingnya pemberian sanksi kepada orang tua yang melakukan eksploitasi, serta bantuan nyata dari pemerintah bagi keluarga yang kesulitan ekonomi agar tidak lagi melibatkan anak-anak mereka dalam pekerjaan jalanan.
“Berikan sanksi kepada orang tuanya, atau bantu keluarganya melalui dana yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat agar hak mereka untuk belajar, untuk tinggal di tempat yang layak, waktu mereka untuk bermain, tidak terbuang sia-sia hanya untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Sangat miris sekali, terkadang anak-anak ini juga membantu mengurusi adik-adiknya, yang mana orang tuanya sendiri lebih memilih untuk membiarkan atau masa bodoh terhadap anak-anaknya," ungkapnya.
Putri menambahkan, banyak masyarakat sebenarnya peduli terhadap anak-anak yang membutuhkan pendidikan, dan hal ini semestinya ditangkap oleh pemerintah sebagai kekuatan gotong-royong untuk menyelesaikan persoalan Eksploitasi Anak.
“Kalau ini dikerjakan secara bersama-sama dan tempat anggarannya, dan anggaran itu memang dipergunakan untuk kepentingan mereka, saya rasa bisa mengurangi, setidaknya bukan hanya mengurangi, bahkan menghentikan eksploitasi anak-anak di jalanan. Jujur, Kota Bandar Lampung ini, sekali lagi saya katakan, tidak besar seperti kota besar. Harusnya itu bisa dihentikan dan bisa diberikan tempat yang baik untuk mereka belajar,” tambahnya.
Putri juga mengingatkan, bahaya besar yang mengintai anak-anak yang berada di jalanan. Mulai dari potensi kecelakaan, penculikan, hingga kekerasan seksual yang terus mengintai.
“Jangan hanya menjadi penonton di tengah hiruk pikuknya mobil-mobil lalu lalang, sementara kita tidak bisa memberikan manfaat bagi mereka. Harus segera diambil tindakan dan berikan tempat terbaik untuk mereka. Belum saatnya mereka untuk bekerja, mencari uang di usia yang sangat kecil. Bahaya bisa datang kapan saja. Bisa ditabrak mobil, bisa diculik, apalagi sekarang banyak kejahatan seksual terjadi,” terangnya
Ia menegaska, bahwa ini bukan teguran biasa, melainkan teguran keras bagi pemerintah yang saat ini memegang amanah.
“Ini bukan menjadi tontonan atau hanya menjadi teguran biasa, tapi ini teguran keras untuk kita semua, terutama pejabat yang diberikan amanah untuk memimpin Kota Bandar Lampung. Buka mata hati kalian bahwa banyak anak-anak yang perlu pendidikan dan tempat tinggal yang layak. Pemerintah kota tidak boleh pura-pura buta dalam melihat eksploitasi yang terjadi," jelasnya.
Putri mendesak, agar pemerintah bergerak cepat, tidak menutup mata, dan segera mengambil sikap tegas.
“Masa sekelumit Kota Bandar Lampung saja nggak bisa membereskan hal-hal yang terlalu simpel menurut saya dan menurut masyarakat banyak? Karena pengemis anak-anak itu kan tidak terlalu banyak kayak di ibukota. Masih bisa kita lakukan pemberantasannya supaya mereka bisa sekolah, bisa belajar. Terutama: berikan sanksi kepada orang tuanya! ," pungkasnya.
(Vrg)