Gila, MBG Sukabumi Pakai Air Tinja

Redaksi Harian Kandidat - Rabu, 03 Sep 2025 - 20:43 WIB
Gila, MBG Sukabumi Pakai Air Tinja
Dinkes Bandar Lampung: Air MBG Sukabumi Terkontaminasi E.coli - Harian Kandidat
Advertisements

HARIANKANDIDAT.CO.ID – Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung mengungkapkan hasil uji awal laboratorium menemukan bakteri Escherichia coli dalam air bersih yang digunakan dapur penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG). Temuan ini diduga menjadi penyebab keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Sukabumi, Jumat (29/8/2025).

Berdasarkan informasi dari salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, bahwa MBG sukabumi, Bandar Lampung itu mengandung air campuran tinja, yang disebut bakteri ecoli.

“Hasil dinkes itu mengandung bakteri ecoli, campuran Air yang mengandung tinja,”ungkap sumber media ini. Rabu (03/09).

Sementara, Kepala Diskes Kota Bandar Lampung, Muhtadi A Tumenggung saat dikonfirmasi media ini mengatakan, dapur MBG yang berlokasi di kawasan Tirtayasa telah dihentikan sementara karena tidak memenuhi standar higienitas. Dalam pemeriksaan, petugas menemukan sejumlah pelanggaran pada ruang penyimpanan dan area pengolahan makanan.

"Awal yang kami lakukan adalah memberikan penanganan medis kepada siswa yang mengalami keluhan mual, muntah, dan pusing. Total ada 247 siswa dari tiga sekolah yang terdampak, 12 di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan puskesmas. Alhamdulillah, kondisi mereka saat ini sudah berangsur membaik," katanya.

Selain itu, Diskes bersama Dinas Pendidikan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) langsung turun ke lokasi untuk melakukan investigasi. Hasil uji sementara menemukan adanya kontaminasi E.coli pada Air bersih yang digunakan dalam pengolahan makanan.

Namun, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium resmi dari BPOM untuk memastikan sumber utama pencemaran.

Muhtadi menegaskan, seluruh korban Keracunan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.

"Bagi siswa yang tidak bisa menggunakan BPJS, biaya langsung ditanggung oleh pemerintah kota. Saat itu juga mereka mendapat perawatan di fasilitas kesehatan milik Pemkot," jelasnya.

Ia menambahkan, kasus Keracunan massal ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyediaan konsumsi di sekolah. Standar operasional prosedur (SOP) harus dijalankan dengan ketat, mulai dari penggunaan air bersih, pengolahan bahan makanan, hingga distribusi ke siswa.

"Ini pelajaran berharga bagi kita semua. Jangan sampai kecolongan lagi, karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung, Asroni Paslah, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh pasca insiden Keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Sukabumi, Jumat (29/8).

Bahkan, kasus tersebut harus menjadi perhatian serius bagi pihak pengawas program Makanan Bergizi Gratis (MBG), agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.

"Aspek pengawasan harus benar-benar dijalankan dengan serius. Mulai dari proses pencucian bahan, memasak, hingga distribusi makanan ke siswa, semuanya harus terorganisir dengan baik," ujar Asroni, Selasa (3/9).

Pasca kejadian, dapur penyedia makanan MBG di bawah naungan Yayasan Asri Amanah Barokah telah diberhentikan sementara sebagai langkah awal evaluasi.

Meski demikian, DPRD belum berencana memanggil pihak MBG, yayasan, maupun Dinas Pendidikan sebelum laporan resmi hasil pemeriksaan lapangan rampung.

Asroni mengingatkan agar pihak sekolah dan penyedia konsumsi benar-benar memperhatikan standar kebersihan. "Keselamatan siswa adalah prioritas utama. Jangan sampai kelalaian kecil justru berakibat fatal. Harus ada SOP yang jelas dan pengawasan ketat," tandasnya.

(Yud)

Advertisements
Share:
Editor: Redaksi Harian Kandidat
Source: Harian Kandidat

BACA JUGA

Advertisements
© 2024 Hariankandidat.co.id. All Right Reserved.