HARIANKANDIDAT.CO.ID - Komandan Detasemen Polisi Militer Angkatan Laut (Dandenpomal) Lanal Lampung, Mayor Laut (PM) Suhawan, memberikan penjelasan tegas terkait pemberitaan yang mengaitkan kehadiran anggota Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) dalam pengawalan sejumlah pria berpakaian sipil yang diduga preman menuju Universitas Malahayati Bandar Lampung, pada Senin (7/4/2025).
Dalam konferensi pers nya, Mayor Suhawan membantah bahwa POMAL terlibat dalam mengawal kelompok tersebut.
Menurutnya, kehadiran personel POMAL di lokasi tersebut adalah bagian dari tugas resmi, sesuai dengan Surat Permintaan Bantuan Personel Pomal yang dikeluarkan oleh Ketua Umum Yayasan Alih Teknologi Bandar Lampung.
“Kami hanya melaksanakan tugas untuk membantu menjaga keamanan, mengingat adanya dugaan keterlibatan oknum yang bisa memicu konflik. Kami tidak terlibat dalam masalah internal yayasan atau sengketa pribadi,” tegas Mayor Suhawan.
Lebih lanjut, Mayor Suhawan menjelaskan bahwa pengawalan ini merupakan bentuk respons terhadap permintaan pihak yayasan untuk mencegah potensi bentrokan antara aparat keamanan (Polri) dan oknum TNI di lingkungan kampus.
"Keberadaan kami adalah untuk menjaga ketertiban, bukan untuk terlibat dalam masalah pribadi di dalam yayasan,” tambahnya.
Mayor Suhawan juga memastikan bahwa pihaknya menerima Surat Permohonan Resmi dari yayasan sebelum penugasan tersebut dilaksanakan, sehingga kehadiran personel Pomal di lokasi adalah sesuai prosedur yang berlaku.
Surat tersebut, dengan nomor 020/YATBL/III/2025, menjadi dasar legalitas tindakan tersebut.
Sebelumnya, kehadiran sejumlah pria berpakaian sipil yang diduga preman dan pengawalan ketat oleh Pomal, termasuk kendaraan dinas TNI AL, sempat menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat.
Namun, dengan klarifikasi dari Mayor Suhawan, diharapkan publik dapat lebih memahami bahwa peran POMAL di Universitas Malahayati adalah untuk pengamanan yang sah dan sesuai dengan permintaan yayasan.
Mayor Suhawan menegaskan bahwa, pihaknya hadir disana untuk mengantisipasi permasalahan lebih lanjut.
"Yang mana mungkin timbul. Dan ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai aparat penegak hukum," pungkasnya.
(ast)
