DPRD Kota Temui Sekolah SMPN 13 Terkait Kasus Bullying

Redaksi Harian Kandidat - Kamis, 23 Okt 2025 - 17:03 WIB
DPRD Kota Temui Sekolah SMPN 13 Terkait Kasus Bullying
Komisi IV DPRD Bandar Lampung turun langsung ke SMPN 13 untuk mengklarifikasi kabar tentang bullying yang dialami Gina Dwi Sartika. - Harian Kandidat
Advertisements

HARIANKANDIDAT.CO.ID - Komisi IV Dprd Kota Bandar Lampung turun langsung menelusuri kasus viral siswi SMP Negeri 13, Gina Dwi Sartika, yang mengaku mengalami bullying karena kondisi ekonomi.

Ketua Komisi IV, Asroni Paslah, mengatakan kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian sekaligus klarifikasi atas kabar yang sempat ramai di publik dan media sosial.

Menurut Asroni, hasil klarifikasi dengan pihak sekolah menunjukkan bahwa kepindahan Gina bukan karena dikeluarkan, melainkan atas permintaan orang tuanya sendiri.

"Berdasarkan surat permohonan pindah yang kami terima, orang tua Gina datang langsung ke sekolah pada Februari 2024 untuk mengajukan perpindahan. Alasannya karena anak ingin melanjutkan pendidikan di pondok pesantren," ujar Asroni, (23/10).

Pihak sekolah bahkan sempat meminta agar Gina tetap bersekolah di SMPN 13. Namun keputusan keluarga tetap dihormati karena keinginan Gina sendiri untuk memperdalam ilmu agama.

"Pihak sekolah sudah berusaha menahan agar tidak pindah, tetapi orang tua dan anak bersikeras. Jadi jelas, tidak ada pemecatan, apalagi karena faktor ekonomi," tegas Asroni.

Asroni berharap klarifikasi ini dapat meluruskan informasi yang simpang siur di masyarakat, serta menjadi pembelajaran agar publik lebih berhati-hati dalam menanggapi isu di media sosial.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 13 Bandar Lampung, Amaroh, menyampaikan rasa lega setelah fakta sebenarnya disampaikan secara terbuka bersama Dprd dan awak media.

"Dari awal kami sudah ingin menjelaskan, tapi tidak tahu harus ke mana. Alhamdulillah, hari ini semuanya sudah jelas. Kami tidak pernah mengeluarkan Gina, bahkan kami sempat berupaya agar dia tetap bersekolah di sini," ujar Amaroh.

Amaroh juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah menyimpulkan sesuatu dari potongan informasi di media sosial, karena dapat merugikan pihak lain.

"Kami mohon masyarakat bijak. Kami masih punya 900 lebih siswa lain yang harus kami layani, jadi fokus kami tetap pada pendidikan," tambahnya.

Asroni menyatakan Dprd akan mendorong sekolah-sekolah di Bandar Lampung memperkuat program anti-bullying dan literasi digital, baik bagi siswa maupun guru dan orang tua.

"Kasus Gina harus menjadi pelajaran bersama. Sekolah harus lebih terbuka dalam komunikasi, dan masyarakat juga harus lebih cermat dalam menanggapi isu agar tidak mudah termakan informasi yang belum jelas," pungkasnya.

(Yud)

Advertisements
Share:
Editor: Redaksi Harian Kandidat
Source: Harian Kandidat

BACA JUGA

Advertisements
© 2024 Hariankandidat.co.id. All Right Reserved.