Aliansi FEB Menggugat Gelar Aksi di Kampus Unila, Desak Tuntaskan Kasus Kekerasan dan Pelanggaran Etik

Redaksi - Rabu, 28 Mei 2025 - 14:18 WIB
Aliansi FEB Menggugat Gelar Aksi di Kampus Unila, Desak Tuntaskan Kasus Kekerasan dan Pelanggaran Etik
Aliansi FEB Menggugat gelar aksi di depan Dekanat FEB Unila menuntut keadilan atas dugaan kekerasan dan intimidasi oleh oknum Ormawa. - Dokumen
Advertisements

HARIANKANDIDAT.CO.ID – Aksi massa yang digelar oleh Aliansi FEB Menggugat di pelataran Dekanat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila), Senin (27/5), menyoroti dugaan pembungkaman kasus kekerasan dan pelanggaran etik yang terjadi di lingkungan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) FEB.

Sejak pukul 08.00 WIB, massa aksi mulai berkumpul di area kampus dan bergerak menuju pelataran Dekanat FEB pada pukul 10.00 WIB. Mereka membawa berbagai poster berisi tuntutan keadilan dan perbaikan transparansi. 

Aksi ini merupakan bentuk protes mahasiswa terhadap krisis multidimensi yang dinilai telah lama dibiarkan, seperti buruknya transparansi, ketidakadilan struktural, minimnya fasilitas kampus, serta dugaan pembiaran kekerasan dan intimidasi oleh oknum Ormawa.

Isu utama yang diangkat dalam aksi adalah dugaan kekerasan yang disertai intimidasi dan upaya pembungkaman terhadap korban. 

Jenderal Lapangan, M. Zidan Azzakri, menegaskan bahwa bukti rekaman medis, pernyataan korban dan keluarga, serta bukti percakapan digital menunjukkan telah terjadi tindak kekerasan. Namun, hingga saat ini, belum ada langkah tegas dari Dekanat.

“Penolakan untuk menandatangani Pakta Integritas hanya menunjukkan sikap tidak serius dan arogan dari pimpinan fakultas terhadap masalah ini,” tegas Zidan.

Dalam aksinya, Aliansi Feb Menggugat menyampaikan empat tuntutan utama, yaitu:

1. Menghapus Ormawa yang terbukti melakukan kekerasan dan pelanggaran etik.
2. Mengadili pelaku kekerasan sesuai prosedur hukum dan etika kampus.
3. Melakukan klarifikasi publik secara terbuka.
4. Menghentikan segala bentuk intimidasi dan pembungkaman terhadap korban.

Pertemuan antara massa aksi dengan Dekan, Wakil Dekan I, dan Wakil Dekan III yang berlangsung pukul 10.30 WIB dinilai belum menghasilkan progres berarti. 

Dekanat menolak untuk menandatangani Pakta Integritas yang diajukan mahasiswa sebagai komitmen atas tuntutan yang disampaikan.

Selain itu, mahasiswa juga menuntut transparansi keuangan, evaluasi total terhadap kinerja staf kampus, serta perbaikan fasilitas akademik yang dinilai masih minim.

Terutama di Gedung F, yang disebut masih kekurangan AC, proyektor, dan komputer penunjang proses belajar-mengajar.

Aksi yang berakhir pukul 12.00 WIB tersebut belum membuahkan hasil konkret. 

Aliansi FEB Menggugat menegaskan bahwa mereka akan menggelar aksi lanjutan dalam waktu dekat dengan skala lebih besar dan mengajak seluruh elemen mahasiswa Unila untuk bersatu dalam perjuangan.

“Kami tidak akan berhenti sampai Dekan dan jajaran menunjukkan tanggung jawab dan komitmen terhadap keadilan dan kebenaran,” pungkas Zidan. (*)

Advertisements
Share:
Editor: Redaksi
Source: Redaksi

BACA JUGA

Advertisements
© 2024 Hariankandidat.co.id. All Right Reserved.