HARIANKANDIDAT.CO.ID - Asisten Bidang Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, Armen Wijaya, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi terkait praktik mafia tanah di kawasan hutan Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.
Pada Senin (6/1/2025) malam, Armen menjelaskan bahwa hari ini Kejati Lampung telah meminta keterangan dari Raden Adipati Surya, yang merupakan Bupati Way Kanan, terkait dugaan penguasaan lahan di kawasan hutan yang digunakan untuk perkebunan.
Pemeriksaan ini juga mencakup penelusuran terkait tugas pokok dan fungsi RAS sebagai kepala daerah dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perizinan selama masa kepemimpinannya.
“Hari ini, kami melakukan pemeriksaan terhadap Bupati Way Kanan, terkait dugaan penguasaan lahan di kawasan hutan dan bagaimana proses pengambilan keputusan yang melibatkan izin yang diterbitkan di masa pemerintahannya,” ujar Armen.
Sejauh ini, Kejati Lampung telah memeriksa delapan orang saksi, yang terdiri dari pejabat Dinas Kehutanan, instansi penerbit izin, serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Lampung dan kementerian terkait.
Tim penyidik masih mendalami modus operandi yang digunakan dalam penguasaan lahan di kawasan hutan, baik di Way Kanan maupun di kabupaten lain.
Pemeriksaan terhadap Bupati Way Kanan berlangsung lama, dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir hingga pukul 22.25 WIB.
Setelah selesai diperiksa, Raden Adipati Surya memilih tidak banyak bicara kepada awak media dan hanya mengatakan, “Silakan tanya kepada penyidik, tadi itu soal pembakaran lahan,” sebelum meninggalkan gedung Kejati dengan mobil SUV hitam berpelat BE 1446 AAF. (hen)
