HARIANKANDIDAT.CO.ID – Dugaan praktik Prostitusi terselubung di Octopus Men’s Health and Executive Spa kian mencuat.
Namun, pihak manajemen justru terkesan buang badan dan berusaha menutupi persoalan tersebut.
Saat dikonfirmasi, Indra selaku manajer Octopus Spa berdalih bahwa pemberitaan yang beredar hanyalah kesalahan persepsi, dan menyebut bahwa penawaran berbau prostitusi dilakukan secara pribadi oleh terapis, bukan bagian dari kebijakan tempat spa.
“Kalau untuk pemberitaan yang mencuat itu hanya penawaran dari terapis sendiri. Kami menindak tegas, kalau ada terapis yang bermain, langsung kami pulangkan ke LKP pusat,” ujar sang manajer saat ditemui. Senin (20/10/2025).
Namun, pernyataan tersebut justru menimbulkan tanda tanya besar. Alih-alih memberikan klarifikasi terbuka dan transparan, pihak manajemen terkesan menyalahkan individu terapis tanpa menjelaskan sistem pengawasan internal terhadap aktivitas di dalam spa tersebut.
Tidak hanya itu ketika memasuki lobi Octopus Men’s Health and Executive Spa Kesan sensual langsung terasa dengan disambut sejumlah wanita berpakaian seksi.
Penampilan mereka yang terbuka bahkan menampilkan belahan dada, dinilai tidak pantas untuk tempat yang mengklaim diri sebagai pusat kebugaran dan relaksasi.
Para wanita berpakaian minim tampak menyapa tamu dengan ramah, namun pemandangan tersebut justru memunculkan tanda tanya besar mengenai citra dan profesionalitas Octopus Men’s Health and Executive Spa
Menanggapi hal itu Indra manager Octopus Men’s Health and Executive Spa berdalih bahwa penampilan para wanita tersebut bukan bagian dari Standar Operasional Prosedur (SOP) pihaknya.
“Kalau untuk itu Bukan SOP dari dan bukan sebagai terapisnya, hanya sebagai penyambut tamu,” ujar indra saat ditemui di lokasi Senin (20/10/2025).
Meski demikian, pernyataan tersebut justru memunculkan pertanyaan baru mengapa pihak manajemen membiarkan hal itu terjadi di area utama yang menjadi wajah bisnis mereka?
Sejumlah pengunjung yang melihat langsung menilai penampilan para penyambut tamu itu terkesan tidak mencerminkan tempat spa yang sehat dan profesional, melainkan mengarah pada kesan hiburan malam.
Untuk itu, langkah tegas dari pihak berwenang untuk meninjau kembali izin operasional dan aktivitas di Octopus Men’s Health and Executive Spa, agar tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap industri spa di Bandar Lampung yang seharusnya berorientasi pada kesehatan dan relaksasi, bukan hiburan sensual.
Sebelumnya, Octopus Spa di Bandar Lampung Diduga Jadi Kedok Prostitusi Kelas Eksekutif. Sebuah tempat spa mewah di Kota Bandar Lampung diduga kuat menjadi lokasi praktik prostitusi terselubung.
Tempat yang dikenal dengan nama Octopus Men’s Health and Executive Spa, berlokasi di Kecamatan Bumi Waras, kini tengah menjadi sorotan usai muncul dugaan adanya layanan berbau maksiat di balik label terapi kesehatan tersebut.
Pantauan di lapangan menunjukkan, Octopus Spa berdiri megah dengan fasilitas lengkap dan pelayanan berkelas.
Namun di balik kemewahan itu, sumber terpercaya menyebutkan bahwa tempat tersebut menyediakan “layanan tambahan” yang jauh dari praktik spa pada umumnya.
Menurut informasi yang dihimpun, tempat ini bukan sekadar menawarkan pijatan relaksasi, tetapi juga menyediakan jasa seksual terselubung.
“Kalau yang TH 1 itu bisa ‘petik mangga’, kalau TH 2 malah bisa sampai ‘mandi kucing’ bahkan ‘ML’. Tarifnya beda-beda, tergantung paket yang dipilih,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya kepada media, Kamis (16/10/2025).
Selain fasilitas ruangan yang tertutup rapat, Octopus Spa juga mempekerjakan sejumlah perempuan muda berpakaian seksi yang siap melayani pelanggan di dalam bilik-bilik eksklusif.
Kondisi ini menimbulkan dugaan bahwa praktik yang berlangsung sudah jauh melenceng dari izin usaha spa kesehatan yang mereka kantongi.
Aktivitas tersebut menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, mengingat lokasi Octopus berada di kawasan padat penduduk dan berdekatan dengan pemukiman warga.
Banyak pihak menilai, praktik seperti ini merusak citra kota dan menjadi preseden buruk bagi dunia usaha di sektor jasa relaksasi.
“Pemerintah kota, Satpol PP, dan kepolisian harus segera turun tangan. Jangan biarkan tempat semacam ini berkedok usaha spa tapi isinya praktik Prostitusi,” tegas seorang warga sekitar yang meminta identitasnya dirahasiakan.