HARIANKANDIDAT.CO.ID - Warga Komplek Pemda, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, memprotes proyek drainase penanganan genangan senilai Rp 991 Juta.
Seperti yang dikeluhkan salah seorang warga, yang dienggan disebutkan namanya. Ia menyebut pembangunan proyek drainase itu dikhawatirkan akan terjadi genangan air ketika musim hujan datang. Bahkan, kedalaman Dranaise disetiap titik berbeda beda, sehingga aliran air itu ketika hujan akan tergenang di tengah-tengah.
“Jadi bagian tengah ini kedalamannya 150 Cm, kemudian dibagian depan itu 120 Cm dan titik turun air itu capai 80 Cm. Jadikan air yang ditengah itu bakal genang, karena didepan turunnya air itu lebih dangkal, seharusnya lebih dalam lagi itu dari pada yang ditengah,” keluhnya.
Sementara, Talman Ketua RW 04, Kelurahan Hadimulyo Barat, mengungkapkan, warga sekitar Komplek Pemda memprotes kedalaman galian Dranaise.
Menurutnya, pengerjaan proyek Drainase ini tak menghiraukan masyarakat sekitar. menurut pengakuan pengawas aliran air ini akan dibuang ke depan semua.
“Jadi gini dibagian didepan sana warga sedikit protes sore ini. Kenapa demikian, karena terdapat kejanggalan seperti kedalamannya. Kami berfikir secara logika warga sini, ketika itu dibagian tengah dalam. Sedangkan, dibagian ujung sana itu dangkal. Karena sepengetahuan kami sebagai orang awam ini, yang namanya air ini mencari titik rendah ditempat turunnya air,” ujar Talman kepada media Fajarsumatera.co.id.
Ia menjelaskan, titik galian bagian tengah itu kedalamannya mencapai 1,5 meter. Sementara itu yang bagian depan tempat turunnya aliran air itu menurut pengakuan Dinas PUTR hanya 80 Cm.
“Kalau tempat jatuhnya air itu 80 cm, kemudian ditengah ini 1,5 meter otomatis aliran air itu akan tergenang di bagian tengah-tengah itu, enggak mungkin lari air itu ke 80 cm,” keluhnya.
Lebih lanjut, Talman mengatakan, pihak Dinas PU telah melakukan pengecekan ke lokasi pekerjaan dan mereka bersikeras air itu tidak akan tergenang.
“Tapi orang Dinas PU bersikeras dengan argumentasi mereka, air nanti jatuh nya kedepan sana. Sedangkan, logika kami masyarakat yang ada disini, air itu positif larinya ke bagian tengah yang dalam,” cetusnya.
“Nah, tadi itu Dinas PU turun ke lokasi pekerjaan, dilakukan pengecekan, alhasil hampir sampai 2 meter kedalamanya. Artinya, airnya itu bakal balik ke bagian tengah,” tambahnya.
Talman menambahkan, pekerjaan proyek Drainase ini berharap dapat mengetaskan persoalan banjir yang selama ini menghantui warga sekitar.
Ia juga berpesan, kepada pihak kontraktor dan Dinas PUTR Kota Metro untuk dapat bekerja secara maksimal. Sehingga masyarakat komplek pemda dapat merasakan hasilnya.
“Kami berharap sekali, ketika pekerjaan ini selesai, ini betul betul manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, bukan menjadi momok ancaman lagi tambah banjir,“ tutupnya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR), Ardah belum memberikan respon terkait sejumlah warga kompleks pemda memprotes proyek dranaise penanganan genangan senilai Rp 991 Juta.
Saat dikonfirmasi, melalui pesan whatsapp pada Selasa, 28 Oktober 2025. Kepala Dinas PUTR Metro, Ardah memilih membungkam meskipun pesan whatsapp terkirim.
Namun sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Kota Metro meminta pihak kontraktor untuk dapat memperbaiki proyek dranaise penanganan genangan di Komplek Pemda diduga asal jadi.
“Nanti di perbaiki kerjaan belum slesai,” ujar Ardah kepada media.
Lebih lanjut, Ardah mengungkapkan, Pekerjaan proyek penanganan genangan di Komplek Pemda akan dilakukan pengecekan di lapangan oleh tim teknis PU.
“Belum selesai masih proses. Nanti di cek tim tekhnis,”singkatnya.
Sementara itu, terpisah Tim Teknis PUTR Kota Metro, Dayu pihaknya meminta masyarakat untuk dapat memberikan kepercayaan kepada Dinas PU karena sudah sesuai dengan masterplan.
“Kami yakin kedalaman galian sudah sesuai, dan air akan mengalir dari belakang ke depan. Tetapi untuk memastikan lagi, kami akan coba lakukan kembali pengukuran ulang,” tutupnya.
(Rls)
